Doa Serikat Sabda Allah

 

Semoga tersingkirlah kegelapan dosa dan malam tak beriman
di hadapan cahaya
Sabda Allah dan Roh Rahmat
dan semoga hati Yesus hidup
dalam hati semua orang.

 

(Santo Arnold Janssen)

trzebuniak@werbista.pl

Twitter

Facebook 

Linkedin

Google+

18 November 2018

Selamat Datang ke Indonesia

Pada hari Minggu, saya diundang ke paroki Santo Alfonso Rodriguez, didirikan 50 tahun yang lalu dan dipimpin oleh para Misionaris Sabda Allah. Pada Perayaan Ekaristi ada banyak umat paroki terutama kaum muda dengan anak-anak dan remaja. Semua orang sangat terlibat dalam doa dan nyanyian paduan suara paroki.

Komunitas ini bersatu dan terintegrasi karena orang Kristen di sini minoritas. Mereka harus bekerja keras untuk membangun sebuah gereja di salah satu distrik termiskin di ibu kota, Jakarta. Imam yang merupakan pembina gereja ini masih tinggal di paroki. Meskipun dia lemah dan sakit, umat paroki sangat mencintainya dan tidak membiarkannya pergi. Para konfrater memperkenalkan saya kepada umat paroki, yang dengan senyum di wajah mereka menyambut beberapa kalimat yang disampaikan kepada mereka dalam bahasa Indonesia.

"Selamat malam. (disambut dengan tepuk tangan) Salam dari Polandia. Saya bisa bicara bahasa Indonesia sedikit-sedikit saja. Tolong berdoa untuk saya dan saya akan berdoa untuk kalian. Senang bertemu dengan kalian. Terima kasih." Beberapa kalimat ini membuat sukacita besar di antara umat paroki. Setelah Ekaristi, saya diminta untuk berfoto bersama mereka. Saya benar-benar tersentuh oleh keramahan dan keterbukaan mereka kepada seorang pria dari budaya asing.

Setelah misa ketiga, semua imam diundang oleh umat untuk makan di bar jalanan, yang dijalankan oleh pasangan muda Katolik. Kami disajikan pasta dengan berbagai topping, ditambah potongan ikan. Di jalan yang padat orang-orang penuh dengan kehidupan dan sukacita. Mereka senang bahwa mereka hidup, makan bersama dan membuat lelucon meskipun ada masalah sehari-hari. Seorang ibu muda yang menjaga putranya yang berusia lima bulan di lengannya ketika saya datang, meminta saya untuk memberkati.

Pada sore hari saya kembali ke rumah SVD dan merasa sangat lelah, tetapi pada saat yang sama senang karena saya bisa bertemu teman-teman baru yang mengucapkan "Selamat datang ke Indonesia" secara berulang-ulang. Di antara orang-orang yang sederhana namun setia, saya mengalami kedekatan dan kepedulian Tuhan. Dengan penuh harapan saya menantikan berkah dari pelayanan misionaris di Pulau Flores.