(Santo Arnold Janssen)
© Misjonarz Werbista 2018
Tanggal 25 Juni 2019 saya tiba di Kisol untuk mengunjungi Pater Stefan Wrosz yang misionaris Polandia. Di rumah retret yang milik Serikat Sabda Allah, beliau istirahat sesudah 50 tahun tugas di paroki-paroki Manggarai Timur. Walaupun umurnya sudah 81 tahun, pater Stef masih suka jalan-jalan di sekitar Seminari Menengah Kisol. Karena itu, setiap pagi dan sore hari kami berkeliling dan berbicara bahasa Indonesia.
Pater Stefan berasal dari Polandia Utara (Kaszuby)dan saya dari Polandia Selatan (Beskidy). Tetapi kami masih punya keluarga dan banyak teman di situ. Kami juga berkomunikasi dengan mereka via internet. Kami bergembira dan berfoto bersama karena sekarang di pulau Flores ada hanya dua misionaris SVD dari Polandia. Pater Wladyslaw Gorgon SVD baru berlibur dengan Pater Tadeusz Gruca SVD ke negara kami.
Pater Stef bercerita bahwa sesudah 50 tahun pulau Flores berubah. Sekarang ada jalan-jalan yang bagus, bangunan dan gereja yang baru, dan banyak sekolah di mana para murid bisa belajar. Setiap tahun ke seminari menengah kira-kira 120 calon laki-laki datang supaya menjadi romo atau pastor.
Di daerah Manggarai umat paroki mencintai misionaris yang berasal dari Eropa. Maka kami bertemu dengan orang yang masih ingat misionaris Polandia. Salah satu contoh: Pater Gorgon pergi ke Polandia untuk merayakan pesta emas. Tapi teman-temannya beri ayam supaya kami juga bisa menikmati makanan di sini. Mereka selalu berterima kasih karena bisa dapat edukasi dengan bantuan dari Eropa.
Saya senang sekali bahwa berbicara dengan pater Stef yang punya pengalaman yang berharga di Indonesia. Dari beliau saya belajar kesabaran dan bijaksana sehingga menjadi misionaris yang setia dan baik. Itu memungkinkan dengan kasih karunia Illahi.